Selasa, 06 April 2010

Ciri-ciri Kecanduan Seks

Apakah hiperseks merupakan kelainan atau dalih seseorang untuk melakukan perselingkuhan?
VIVAnews - Kasus Tiger Woods dan Jesse James, membuka kenyataan bahwa kecanduan seks jika tidak ditangani dengan tepat bisa menimbulkan masalah besar. Mulai dari kondisi psikologis yang tidak stabil hingga keretakan rumah tangga. Lalu, apakah kecanduan seks merupakan kelainan atau dalih seseorang untuk melakukan perselingkuhan?

Menurut dokter Ferryal Loethan , seorang seksolog dari Win Klinik, dalam dunia kedokteran tidak dikenal istilah kecanduan seks atau "sex addict", terminologi yang ada adalah hiperseks. Dan, harus dibedakan antara orang yang memiliki libido tinggi dan orang yang hiperseks.

"Orang yang kondisi tubuhnya sehat, suka berolahraga, libidonya pasti tinggi. Mereka bisa saja memiliki fantasi seksual dan ingin merealisasikannya, hal itu wajar. Apalagi jika punya uang dan ada medianya, misalnya hubungan seks berkelompok. Hal itu cukup banyak terjadi," kata dokter Ferial.

Libido yang tinggi adalah hal yang wajar dan menjadi tidak wajar ketika seseorang mengalami hiperseks. Banyak orang yang menyamakan kedua hal tersebut. "Hiperseks adalah penyakit di mana seseorang baik pria maupun wanita, tidak pernah merasakan kepuasan seks. Sehingga, ia selalu mencari kepuasan dengan cara apapun," dr. Ferryal menjelaskan.

Ia juga mengungkap orang-orang yang hiperseks adalah yang memiliki gangguan atau masalah psikologis. Jika didiamkan dan tidak segera ditangani bisa menimbulkan masalah kondisi kesehatan fisiknya.

"Kondisi orang yang hiperseks biasanya cenderung introvert. Jika memiliki masalah cenderung dipendam. Ia juga tidak ingin mengungkapkan keinginannya secara terbuka. Dibiarkan saja terpendam dan menumpuk. Penumpukan masalah inilah yang kemudian menjadi stres. Bisa jadi trauma seksual masa kecil," kata dr. Ferryal.

Penderita hiperseks di Indonesia, menurut dr. Ferryal adalah kaum wanita. Hal itu karena mereka cenderung dibatasi norma-norma dan nilai dalam masyarakat, rasa malu, dan lebih memendam perasaaan dan keinginan. Dibandingkan pria, wanita memang lebih tertutup soal seks.

Lalu, ciri-ciri seseorang yang menderita hiperseks adalah, ia tidak pernah merasa puas, saat berhubungan seksual. Hal yang perlu diketahui, pada pria, meskipun sudah mengalami ejakulasi, belum tentu ia mengalami orgasme.

"Ejakulasi biasanya memang terjadi bersamaan dengan orgasme, tetapi air mani bisa saja keluar tanpa orgasme. Jadi ejakulasi tidak bisa menjadi penentu seorang pria telah mencapai titik kenikmatan saat berhubungan seksual," ujar dr. Ferryal.

Ejakulasi adalah keluarnya air mani pada pria. Dan, orgasme adalah titik kenikmatan saat berhubungan seksual pada pria dan wanita. Jadi, jika Anda atau pasangan, tidak pernah mencapai orgasme saat berhubungan seksual, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar